Kamis, 13 Juli 2017

Apa Itu Induksi Pada Persalinan ?

Setiap ibu hamil tentunya menginginkan proses persalinan berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan suatu apapun. namun ada kalanya proses persalinan ini menemui masalah sehingga dokter kandungan atau petugas medis yang bersangkutan akan melakukan stimulasi agar proses persalinan bisa berjalan dengan lancar dan normal. Proses untuk menstimulasi agar si ibu hamil dapat segera melahirkan bayinya dengan normal dan lancar ini dalam dunia medis disebut juga dengan proses induksi. Induksi dilakukan dengan cara merangsang munculnya tanda – tanda persalinan seperti kontraksi hingga rasa mulas. Cara ini merupakan tindakan medis yang dilakukan untuk mempermudah keluarnya bayi dari dalam rahim.

Alasan induksi ini sebenarnya ada beberapa macam. Alasan yang pertama adalah kondisi kesehatan si ibu yang menderita beberapa jenis penyakit tertentu seperti kadar gula darah yang kurang terkontrol, tekanan darah tinggi, kontraksi yang tidak kunjung muncul meskipun usia kandungan sudah mencukupi untuk melahirkan, hingga ibu hamil yang terserang herpes. Faktor – faktor tersebut merupakan hal – hal yang bisa membuat seorang dokter kandungan, bidan, atau praktisi medis lainnya melakukan upaya induksi.

Dalam hal ini induksi dilakukan sebagai upaya untuk menjaga agar proses persalinan bisa berjalan dengan lancar hingga dilakukan untuk menyelamatkan nyawa si ibu. Selain faktor kesehatan si ibu, faktor lain yang dapat memicu dilakukannya induksi adalah kondisi bayi dalam kandungan. Jika timbul suatu keadaan yang dapat mengancam nyawa si bayi, maka induksi bisa dilakukan. Beberapa kondisi yang mengancam nyawa si bayi diantaranya adalah janin terlalu lama di dalam rahim, air ketuban yang terlalu sedikit, perkembangan janin tidak normal, atau janin yang mengalami gangguan dalam pertumbuhan.

Masalah lain yang terjadi pada janin sehingga memicu dokter untuk melakukan induksi adalah janin yang terlambat lahir. Ada kalanya terjadi kondisi janin yang tidak kunjung lahir dan melewati jangka waktu yang telah diperkirakan oleh dokter. Biasanya dokter akan melakukan induksi jika janin tidak kunjung lahir padahal waktu yang diperkirakan sudah lewat selama kurang lebih 7 hari dari waktu yang diperkirakan. Jika dibiarkan hingga melewati 14 hari, maka resiko yang timbul adalah janin yang dikandung bisa meninggal karena lewat masa kehamilan normal, plasenta yang selama ini mensuplai sari makanan dan menopang hidup si bayi akan berhenti berfungsi secara otomatis.

Jika bayi tidak kunjung lahir dan melewati prediksi yang ditentukan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum melakukan induksi. Pemeriksaan tersebut biasanya untuk mengetahui apakah keadaan janin dalam kondisi baik atau tidak. Jika ternyata dokter menemukan kondisi janin ideal untuk dilakukan induksi, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan induksi.

Faktor terakhir yang biasanya membuat dokter melakukan induksi adalah ketika selaput ketuban sudah pecah namun kontraksi tidak kunjung terjadi. Biasanya proses persalinan akan ditandai dengan pecahnya selaput ketuban. Jika selaput ketuban pecah maka janin beresiko terkena infeksi bakteri dan kuman oleh karena itu idealnya bayi harus segera dilahirkan sekurang – kurangnya 24 jam setelah selaput ketuban pecah. Induksi bisa dilakukan ketika selaput ketuban sudah pecah dan usia kehamilan sudah mencukupi untuk proses persalinan namun kontraksi atau tanda–tanda persalinan tidak kunjung muncul.

Pada dasarnya, induksi adalah sebuah teknik medis yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk merangsang keluarnya hormon prostaglandin. Hormon ini merupakan jenis hormon yang bertanggung jawab dalam proses persalinan karena dapat merangsang kontraksi otot – otot rahim. Metode induksi sendiri ada dua macam yaitu secara mekanik dan kimia. Metode kimia dilakukan dengan memecahkan ketuban, memasang balon kateter, atau menggunakan metode stripping. Sedangkan pada metode kimia, biasanya pasien akan diberikan obat – obatan khusus yang bisa diinfuskan atau dimasukkan lagsung ke dalam rongga vagina.

Walaupun sifatnya membantu ibu hamil agar bisa melakukan persalinan dengan lancar dan normal, namun induksi juga memiliki beberapa resiko, diantaranya adalah:
  1. Resiko pertama adalah emboli atau masuknya cairan ketuban ke pembuluh darah dan masuk ke paru – paru atau otak. Jika hal ini terjadi, maka nyawa si ibu bisa terancam. Meskipun resiko dari emboli ini sangat kecil, namun tetap harus diwaspadai.
  2. Resiko selanjutnya adalah robeknya jahitan bekas operasi Caesar. Masalah ini biasanya terjadi pada ibu yang pernah mengalami proses persalinan dengan cara Caesar dan menginginkan proses persalinan yang normal di kehamilan keduanya.
  3. Induksi dapat membuat janin merasa tidak nyaman sehingga dapat membuatnya menjadi stress. Karena janin harus selalu dijaga agar tidak stress, maka selama proses induksi dilakukan, dokter biasanya akan melakukan pemantauan secara kontinyu dengan bantuan kardiotopografi atau CTG apabila kondisi janin sangat rentan untuk mengalami stress atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai gawat janin.
  4. Resiko induksi selanjutnya adalah munculnya kontraksi yang berlebihan selama proses persalinan. Kontraksi yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat sehingga dokter akan selalu memantau kondisi pasien yang diinduksi. Jika pasien merasa tidak kuat dengan rasa sakit yang timbul, maka dokter akan memberikan pilihan untuk melakukan operasi Caesar.
Tanda bagi ibu hamil yang siap untuk melahirkan adalah mulut rahim yang sudah berdilatasi sekitar 3 hingga 4 cm atau menipis sekitar 50% persen dari kondisi semula. Kondisi ini merupakan kondisi ideal jika ingin dilakukan induksi karena selain tubuh ibu sudah siap untuk melahirkan, fase ini tergolong sebagai fase teraman untuk dilakukan induksi. Jika mulut rahim ibu hamil belum mengalami penipisan, maka itu artinya si ibu belum siap untuk melahirkan bayinya sehingga pilihan untuk melakukan induksi biasanya tidak akan disarankan oleh dokter. Namun jika mulut rahim sudah mengalami penipisan namun belum ada tanda – tanda janin akan segera lahir, maka induksi biasanya akan dijadikan pilihan oleh dokter kandungan yang menangani.
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D

Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)

Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!