Sabtu, 24 Juni 2017

Ulasan Lengkap Mengenai Preeklampsia

Preeklamsia merupakan suatu bentuk penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada ibu hamil. Penyakit ini sangat rumit, berbahaya dan bisa menyebabkan masalah baik bagi ibu maupun janin. Penyakit preeklamsia dikenal juga dengan sebutan toxemia atau keracunan kehamilan. Penyebabnya sendiri belum terlalu jelas, tapi diyakini berkaitan dengan faktor genetik dan juga berkaitan dengan perkembangan plasenta (ari-ari). Anehnya, gejala-gejala yang menyertai preeklamsia akan hilang sesaat setelah plasenta dikeluarkan.

Siapa yang beresiko mengalami preeklamsia? 
  • Ibu yang hamil pertama kali dengan usia kehamilan di atas 24 minggu.
  • Ibu yang memiliki riwayat preeklamsia dalam keluarga
  • Ibu yang memiliki tekanan darah tinggi sebelum dan/atau selama hamil
  • Ibu yang mengidap penyakit diabetes, lupus atau penyakit ginjal dalam jangka waktu yang panjang
  • Ibu usia remaja atau di atas 35 tahun
  • Ibu yang mengandung janin kembar dua atau lebih
  • Ibu yang memiliki berat badan berlebih
Gejala-gejala Preeklamsia saat hamil
 
Banyak ibu yang mengalami kenaikan tekanan darah sedikit di atas tekanan darahnya yang normal sebelum mereka hamil. Banyak juga yang mengalami kenaikan kadar protein dalam urin. Namun hanya sedikit ibu yang mengalami masalah serius sehingga memerlukan perawatan. Jika anda memiliki masalah dengan kenaikan tekanan darah atau timbunan protein dalam taraf yang tidak terlalu serius, anda mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun. Apalagi, kondisi ini hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan darah dan urin secara berkala di masa awal kehamilan anda (antenatal). Jika anda mengalami salah satu gejala yang tersebut di bawah ini, segera hubungi dokter anda.

Preeklamsia yang serius bisa menyebabkan:
  • Kenaikan tekanan darah
  • Pertambahan berat badan yang drastis akibat retensi (penimbunan) cairan dalam tubuh
  • Sakit kepala yang parah
  • Masalah penglihatan seperti mata kabur atau melihat kilatan cahaya di depan mata
  • Timbunan protein dalam urin
  • Muntah-muntah
  • Pembengkakan pada bagian wajah, tangan atau kaki
  • Sulit buang air kecil, atau kencing sering tapi sedikit
  • Sakit perut
  • Irritabilitas
  • Mual dan pening
Efek Preeklamsia
  • Preeklamsia lebih sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, meskipun mungkin saja terjadi sejak usia kehamilan 24 minggu. Kondisi ini bisa mengganggu supplai darah ke plasenta dan mengurangi kandungan gizi dan oksigen yang disalurkan ke janin.
  • Dapat menyebabkan dilakukannya tindakan induksi atau operasi caesar untuk mengatasi tekanan darah yang tinggi.
  • Jika tidak diatasi, tekanan darah yang tinggi dapat merusak ginjal, sistem saraf dan pembuluh darah ibu.
  • Bayi yang dilahirkan cenderung memiliki berat badan yang rendah.
  • Meningkatnya resiko “stillbirth”.
  • Preeklamsia bisa berubah menjadi eklamsia serius tanpa ada tanda atau peringatan sebelumnya, meskipun hal ini sangat jarang terjadi saat ini.
  • Eklamsia bisa terjadi secara tiba-tiba dan sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian baik baik pada ibu maupun janin.
  • Pembuluh darah dalam rahim mengalami penyempitan, sehingga mengganggu supplai darah ke janin.
  • Eklamsia dimulai dengan “convulsions” dan berkahir dengan keadaan koma; komplikasi yang mungkin terjadi mencakup kegagalan ginjal, masalah pada paru-paru dan hati, pendarahan pada plasenta dan penyumbatan pembuluh darah.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan 
  • Preeklamsia dapat dideteksi sejak dini karena itu bisa ditangani, tapi kondisi ini tidak bisa dicegah.
  • Jika anda didiagnosa mengalami preeklamsia, anda perlu menjalani pemeriksaan secara rutin untuk menguji urin dan tekanan darah anda.
  • Informasikan kepada doketer anda jika anda mengalami pembengkakan, sakit kepala, masalah penglihatan atau sakit “gastric”.
Penanganan Preeklamsia
  • Pengobatan yang paling manjur adalah dengan melahirkan janin anda.
  • Untuk preeklamsia ringan, bed rest di rumah atau rumah sakit diperlukan untuk mengawasi baik ibu maupun janin.
  • Pengujian yang dilakukan mencakup pemerikasaan darah dan urin, pemantauan denyut jantung janin, USG untuk mengecek berat badan janin serta mengukur aliran darah ke plasenta.
  • Anda harus minum banyak air putih
  • Konsumsi sodium atau garam harus dikontrol
  • Anda mungkin diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah anda
  • Untuk preeklamsia berat, anda perlu dirawat dan dipantau di rumah sakit. Anda akan menjalani pengobatan untuk menurunkan tekanan darah dan anda mungkin akan menjalani induksi atau operasi caesar tergantung bagaimana tubuh anda merespon obat-obatan yang diberikan, keadaan rahim anda dan usia kehamilan anda saat itu.
Kesimpulan
 
Banyak wanita yang menyalahkan dirinya sendiri karena mengalami preeklamsia. Mereka merasa bahwa penyakit ini adalah akibat kurang atau malah kelebihan olahraga, diet yang salah, stress dan lain-lain. Padahal penyebab sebenarnya dari preeklamsia belum diketahui sampai sekarang. Riset mengenai preeklamsia masih terus dilakukan. Semoga riset-riset tersebut akan bisa menunjukkan titik terang mengenai preeklamsia.
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D

Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)

Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!