Kamis, 22 Juni 2017

Perubahan Pada Tubuh Menjelang Persalinan

Perempuan hamil tentu saja akan mengalami sejumlah perubahan pada tubuhnya. Lambat laun, akan terjadi banyak perubahan seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Namun jangan khawatir, sebab perubahan bentuk tubuh merupakan fenomena alamiah yang wajar dan tidak perlu ditakuti. Apa yang perlu dilakukan oleh ibu hamil adalah persiapan yang matang dan juga perawatan tubuh yang tepat.

Secara garis besar bisa dibilang bahwa perubahan tubuh pada ibu hamil akan menyesuaikan dengan kondisi badan yang mulai “mendua”. Bobot tubuh jelas bertambah seiring dengan pertumbuhan janin. Beberapa perubahan juga Nampak mulai rambut, kulit, hingga payudara; selain beberapa macam perubahan lain. Sama halnya ketika ibu hamil mulai mendekati masa-sama persalinan, di mana perubahan tubuhakan semakin terasa. Beberapa minggu menjelang persalinan adalah saat-saat di mana tubuh mengalami beberapa macam perubahan guna bersiap-siap menyongsong kelahiran. Artikel ini akan berusaha memaparkan beberapa perubahan tubuh menjelang persalinan yang harus diketahui oleh ibu hamil:
  1. Dilatasi atau pembukaan mulut rahim yang biasanya berlangsung sebelum waktu persalinan tiba. Penipisan dan pembukaan mulut rahim umumnya bisa diketahui berdasarkan pemeriksaan, meski ibu hamil tidak bisa mengetahui kapan persisnya sang bayi akan lahir. Ibu hamil masih bisa berjalan-jalan dengan normal kendati mulut rahim telah terbuka 2 sampai 3 cm.
  2. Effacement atau pemendekan mulut rahim yang menjaga supaya janin tetap berada di dalam rahim dan kehamilan tetap terjaga dengan baiik. Mulut rahim berbentuk tabung yang terbuat dari kolagen dan bahan tebal lainnya, dan ia umumnya berukuran panjang 3 cm. Pada saat persalinan, mulut rahim bisa membuka, memendek, dan menipis. Ketika terjadi pemendekan, rahim akan mengkerut sebanyak 50%, atau menjadi 1 cm, dan biasanya menjadi lebih tipis. Ketika melahirkan, rahim menjadi setipis kertas.
  3. Penurunan janin akan terjadi seiring dengan semakin dekatnya waktu melahirkan. Janin biasanya akan semakin menurun sampai ke rongga panggul. Turunnya janin biasanya dapat dirasakan oleh ibu hamil: terasa menekan, tidak nyaman, dan tubuh menjadi lebih berat. Selain tanda fisik, frekuensi buang air kecil menjadi lebih intens. Penurunan ini menjadi wajar karena paru-paru dan rongga perut ibu hamil menjadi lebih memiliki banyak ruang. Menurunnya tinggi rahim dimulai pada kehamilan 20 minggu. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah jalan lahir bisa dilalui oleh bayi atau tidak.
  4. Kontraksi Braxton Hicks yang biasanya disebut mulas palsu. Ini biasanya terjadi pada akhir bulan ke-6, dan biasanya merupakan tanda mekanisme latihan alami rahim. Kontraksi ini hanya muncul sebentar, dengan interval yang teratur dan biasanya ibu jarang merasa nyeri. Kontraksi ini merupakan sesuatu yang alamiah karena membantu mematangkan mulut lahir. Jika mengalami mulas palsu di siang hari, anda bisa mengatasinya dengan cara berjalan-jalan. Jika anda mengalaminya pada malam hari, maka cobalah tidur. Jika kontraksi muncul sebelum waktu melahirkan (karena waktunya belum cukup), maka cobalah minum air putih dan berbaring ke sisi kiri. Ini akan membantu anda mengurangi kontraksi.
Ada tanda lain yang muncul pada seminggu menjelang persalinan, seperti nyeri punggung dan nyeri vagina. Meski demikian, semuanya merupakan perubahan yang alamiah dan tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika ibu hamil ternyata mengidap penyakit kronis. Ketika persalinan dimulai, hormon prostaglandin juga akan dikeluarkan, dan ini adalah penyebab utama kontraksi pada rahim.
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D

Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)

Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!