Kamis, 29 Juni 2017

Cacar Air Pada Saat Kehamilan

Penyakit cacar air adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat mengganggu karena sifatnya yang menular dan menimbulkan iritasi pada kulit. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus vericella zoaster yang biasanya menyerang anak – anak hingga orang dewasa. Penyakit ini cenderung tidak terlalu berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya pada orang normal.

Jika anda sudah mengalami penyakit ini sebelumnya, maka sebaiknya tidak perlu takut karena biasanya penyakit ini hanya akan menyerang satu kali saja seumur hidup. Walaupun jarang terjadi, namun penyakit cacar air juga bisa terjadi pada ibu hamil. Para ahli memperkirakan ada sekitar 2 dari 10 ibu hamil yang menderita penyakit ini.

Jika anda sedang hamil dan belum pernah mengalami penyakit cacar air sebelumnya, maka anda harus selalu waspada agar tidak terserang penyakit ini dengan menjaga agar tidak terjadi kontak dengan penderita cacar air secara langsung.

Seseorang yang belum menderita cacar air maka resiko untuk tertular penyakit ini cenderung sangat besar. Berada di satu ruangan dengan penderita cacar air dan melakukan kontak mata sekitar 15 hingga 20 menit dengan penderita cacar dapat membuat anda menjadi rentan terhadap penyakit ini.

Ada beberapa hal yang harus anda ketahui jika tiba – tiba saja mengalami cacar air ketika sedang hamil, seperti:
  • Cacar air dapat menimbulkan komplikasi berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Salah satu contohnya adalah meningkatnya resiko untuk terkena gangguan pernapasan atau yang dikenal juga dengan pneumonia pada satu dari 10 wanita hamil yang menderita cacar air.
  • Pengaruh cacar air pada kehamilan sebenarnya ditentukan oleh usia kehamilan. Jika anda menderita cacar air pada saat kehamilan berusia sebelum 20 minggu, maka ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah keguguran atau bayi anda akan lahir prematur. Cacar air yang diderita oleh ibu hamil pada fase ini juga bisa meningkatkan resiko janin lahir dengan kondisi cacat pada kulit, jari, mata, atau pada saluran pencernaan.
  • Pada fase kehamilan setelah 20 minggu, maka janin relatif lebih aman dari efek penyakit cacar air karena pada fase ini, kondisi janin sudah agak sempurna sehingga antibodi sudah terbentuk. Jika anda menderita cacar air pada fase ini, yang harus selalu dijaga adalah asupan nutrisi seimbang bagi anda dan janin karena kadang penderita cacar air nafsu makannya akan berkurang.
  • Pada fase kehamilan trimester ketiga hingga pada saat bayi sudah lahir 2 atau 4 hari maka resiko bayi untuk tertular cacar air akan lebih besar. Bayi yang lahir ketika si ibu menderita cacar air biasanya akan segera diimunisasi oleh dokter. Bila ibu hamil menderita cacar setelah bayi berusia diatas 4 hari, maka bayi relatif lebih aman dari penularan karena pada fase tersebut bayi sudah membentuk antibodi atau sistem imunitas alami.
Merawat cacar pada saat anda sedang hamil bisa dilakukan dengan mengkonsumsi parasetamol yang sangat berguna untuk menurunkan demam serta meringankan rasa sakit. Cacar air yang menimbulkan gatal bisa diatasi dengan lotion khusus yang mengandung kalamin untuk mengurangi bintik dan rasa gatal.

Banyak minum air putih juga bisa membantu meringankan efek dari cacar air. Gunakan baju yang mudah menyerap keringat ketika beraktifitas sehingga gatal tidak bertambah parah karea efek dari keringat. Berkonsultasi dengan dokter sangat diwajibkan sehingga anda bisamendapatkan penanganan medis yang paling tepat.
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D

Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)

Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!