Mencegah Retina Mata Robek Saat Persalinan

Perasaan gembira seorang ibu hamil akan semakin bertambah ketika masa kehamilannya memasuki usia trimester ketiga. Dan masa ini biasanya merupakan masa-masa yang sangat dinanti oleh para ibu hamil.

Ada banyak persiapan yang bisa dilakukan ibu hamil, termasuk membeli perlengkapan bayi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang persalinan. Meski demikian, persiapan yang perlu dilakukan bukan hanya persiapan menjadi ibu saja, melainkan juga mempersiapkan hal-hal lain guna mencegah pengaruh buruk atau momen yang tidak diinginkan untuk hadir ketika persalinan.

Salah satu akibat persalinan yang cukup fatal adalah luka serius pada bagian retina mata. Kondisi buruk ini acapkali disebut sebagai ablasio retina. Kasus robeknya retina mata memang hanya terjadi pada sebagian kecil ibu hamil, namun ada baiknya anda mengetahui resiko tersebut. Artikel ini akan menjabarkan lebih jauh tentang resiko robeknya retina mata ketika persalinan, dan juga cara untuk menganggulangi masalah tersebut.

Salah satu faktor yang memperbesar resiko terjadinya kerobekan pada retina mata saat kehamilan adalah kondisi kesehatan mata sang ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki kelainan mata, terutama mata minus (4-7) dan/atau rabun jauh memiliki kemungkinan mengalami resiko retina mata robek saat persalinan.

Kendati demikian, angka kasus robeknya retina pada ibu hamil yang memiliki minus 7 sangat jarang. Yang paling memungkinkan adalah ibu hamil yang memiliki riwayat keluarga, di mana salah satu keluarganya pernah mengalami retina robek saat persalinan.

Pada ibu hamil yang memiliki riwayat keluarga semacam itu, kemunkinan robeknya retina saat persalinan menjadi lebih tinggi. Selain riwayat keluarga, ibu hamil yang memiliki riwayat retina mata robek sebelum persalinan angka resikonya juga lebih tinggi.

Kendati demikian, anda yang sedang mengalami kehamilan tidak perlu takut akan resiko tersebut karena robeknya retina mata saat persalinan hanya terjadi pada mata yang mengalami kelainan, seperti cairan bola mata yang merembes keluar karena faktor tertentu.

Sementara itu, gangguan retina dan masalah lain seperti katarak juga bisa mempertinggi kemungkinan ibuh mail terkena masalah retina mata robek saat persalinan. Resiko yang paling tinggi muncul pada wanita yang bagian matanya pernah mengalami benturan keras sehingga menyebabkan trauma.

Seorang ibu hamil, dengan demikian, perlu untuk mengetahui gejala gangguan retina mata dan berusaha mengenali gejalanya. Sebab tidak setiap ibu hamil menyadari bahwa retina matanya terganggu.

Gejala yangumumnya muncul adalah terganggunya pandangan, penglihatan yang kabur, atau kebutaan. Gejala ini bisa saja dirasakan baik selama kehamilan atau sebelumnya. Selain mengenali gejala yang muncul, yang terpenting adalah penanganan dini yang meminimalkan resiko robeknya retina mata, misalnya:

1. Menghilangkan kebiasaan mengejan, terutama ketika sedang buang air besar.
2. Mengkonsumsi buah dan sayuran lebih banyak dari biasanya.
3. Tidak mengangkat benda berat yang membuat ibu hamil harus mengejan.
4. Jika penipisan mata terdeteksi, maka sebelum persalinan, sang ibu bisa mengikuti pelekatan kembali.
5. Meminta dokter menggunakan vakum saat persalinan, sehingga ibu hamil tidak perlu mengejan.
6. Mempertimbangkan pilihan metode persalinan bila terdapat pendataran, penipisan, dan kemunculan cekungan pada retina mata.
7. Sebelum persalinan tiba, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter mata. Ini bertujuan untuk memilih metode persalinan yang tepat dan aman untuk ibu hamil yang mengalami gangguan mata.
8. Ablatio retina yang muncul saat persalinan perlu penanganan segera, misalnya: pelekatan retina.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share