Berhenti Risaukan Angka Pada Timbangan Anda

Berhenti Risaukan Angka Pada Timbangan Anda

Tak bisa dipungkiri sebagian dari kita terlalu takut melihat angka pada timbangan. Ukuran badan selalu kita identikan dengan angka pada timbangan, akhirnya, kita seringkali terobsesi pada sebuah angka tertentu sebagai ukuran langsing atau ideal.

Imbasnya, saat hendak makan, kita selalu dibayang-bayangi oleh angka timbangan. Makan pun jadi tak enak. Padahal menurut beberapa penelitian, pikiran serta kesiapan mental seseorang dalam menjalani diet adalah kunci keberhasilan dari sebuah progam pelangsingan badan. Tak perlu menjalani diet yang terlalu ketat dan menyiksa.

Oleh sebab itu, Universitas Stanford melakukan penelitian tentang progam diet yang bertujuan untuk memberi pembuktian bahwa progam diet sebenarnya tak hanya berfokus pada angka timbangan dan jenis makanan tertentu. Penelitian tersebut lebih menekankan peran pikiran yang realistis serta mental pelakunya dalam menentukan keberhasilan sebuah progam diet.

Ada dua kelompok perempuan yang kelebihan berat badan yang diteliti. Kelompok yang pertama dimint untuk melakukan olahraga efektif dan pengaturan pola makan sehat selama kurang lebih 20 minggu. Sedangkan kelompok kedua diminta untuk tidak melakukan usaha penurunan berat badan di delapan minggu pertama.

Saat delapan minggu tersebut sudah berlalu, perempuan-perempuan yang kelebihan berat badan yang termasuk dalam kelompok kedua diajarkan serangkaian cara atau jalan untuk mulai menurunkan berat badannya dengan sebuah metode yakni metode pelacakan fluktuasi atau naik turunnya berat badan mereka. Caranya cukup ekstrim. Para perempuan tersebut diminta untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi pada satu minggu. Di minggu berikutnya mereka harus berdiet dan berolahraga lagi. Dengan begitu, harapan penelitian itu, perempuan dari kelompok dua belajar menjauhkan diri dari mitos-mitos tentang diet.

Dalam kurun waktu satu tahun didapatkan hasil bahwa diet yang dilakukan kelompok da lebih berhasil jika dibandingkan dengan diet yang dilakukan oleh kelompok pertama. Perempuan di kelompok dua berhasil menurunkan berat badannya serta bisa menjaga berat badannya di angka yang stabil. Dari penelitian itu, disimpulkan 3 hal penentu keberhsilan diet, yaitu:

1. Ketahuilah batasan tubuh Anda

Daripada terobsesi pada angka tertentu pada timbangan, lebih baik Anda mencoba memfokuskan diri pada evalusi berat badan dari minggu ke minggu. Lakukan pencatatan fluktuasi perubahan dan pergerakan berat badan yang Anda alami. Catatan ini akan menunjukan batasan berat badan yang mungkin Anda capai saat berdiet.

Dengan begitu, Anda akan lebih realistis dalam menetapkan hasil diet. Tak perlu panic jika angka timbangakn ANda bergerak naik turun. Itu merupakan hal yang wajar dan alami saat Anda melaksanakan progam diet.

2. Bersiaplah menghadapi dan mengatasi gangguan

Agak mustahil dalam waktu tiga bulan Anda bisa melaksanakan progam diet tanpa gangguan.akan ada hari-hari tertentu progam penurunan berat badan yang ANda laksanakan akan terganggu misalnya saat Anda harus menghadiri pesta ulang tahun teman atau saat Anda harus berlibur dengan rekan-rekan kerja sembari berwisata kuliner.

Hal ini harus siap Anda hadapi. Tak perlu merasa bersalah setelah ‘gagal’ menjalankan diet di hari tertentu. Lebih baik cobalah mengatasinya dengan membuat perencanaan misalnya setiap akhir pekan diet Anda libur tapi oalhraga harus diperbanyak. Atau ANda bisa memperketat diet Anda dua hari sebelum akhir pekan agar di akhir pekan Anda bisa menikmati hidangan apapun.

3. Tak perlu takut makan

Anda punya daftar makanan yang boleh dan tidak boleh disantap selama diet berlangsung? Sebaiknya tinggalkan catatan tersebut. Lebih baik Anda menggantinya dengan jurnal pengetahuan kalori dalam setiap bahan makanan atau membuat penyesuain-penyesuaian misalnya menyantap makanan kesukaan dalam porsi yang kecil.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share