 |
| Apakah Ketuban Kering Harus Selalu Operasi Caesar? |
Ketika ibu hamil melakukan USG, salah satu dignosa yang sering mengejutkan adalah kurangnya air ketuban. Ibu hamil memiliki keterkejuta akan diagnosa tersebut, karena kurangnya air ketuban memperkecil resiko untuk ibu bisa menjalani proses persalinan secara normal nantinya.
Cairan yang melindungi janin dalam rahim adalah amino yang tidak lain air ketuban. Jumlahnya sendiri akan semakin bertambah seiring bertambahnya usia kandungan.
Fungsinya sendiri sangat penting bagi bayi karena akan melindunginya dari berbagai benturan yang bisa saja membuatnya terbentur keras, serta sebagai pemasok oksigen bagi bayi dengan selalu basahnya tali pusat dengan air ketuban ini.
Fungsi lainnya yang juga menjadi penentu akan kesehatan bayi di dalam kandungan yaitu sebagai cadangan makanan bagi bayi. Ketersedian asupan nutrisi bayi ini juga akan berpengaruh selama dalam kandungan pada sistem pencernaannya.
Dengan air ketuban, di dalam kandungan bayi pun akan mendapatkan suhu yang sesuai untuknya. Sebagai inkubator dalam kandungan, air ketuban akan menjaga suhu agar tetap hangat bagi bayi.
Lalu, ketika kondisi ibu hamil ini dinyatakan air ketubannya kering, ini merupakan pengaruh dari beberapa faktor yang dimilikinya. Misalnya saja kehamilannya melebihi batas waktu pada umumnya. Akibatnya, plasenta pun mengalami penurunan fungsinya.
Kelainan pada organ ginjal pun menjadi salah satu di antaranya. Kelainan pada ginjal ini akan menyebabkan urin yang diproduksi hanya sedikit. Tetapi, bisa juga jika ibu memang memiliki riwayat penyakit sebelum masuk masa kehamilannya bahkan ketika sedang dalam masa kehamilannya. Bisa saja karena mengalami pembekuan darah, darah tinggi, ataupun penyakit berbahaya lainnya.
Menghindari kekeringan air ketuban bisa dilakukan oleh ibu hamil dengan memperhatikan konsumsinya selama masa kehamilannya tersebut. Setiap asupan yang masuk harus merupakan makanan yang dapat memenuhi gizi yang seimbang.
Pola hidup sehat juga harus dijalankan dengan menghentikan merokok apabila ibu hamil merupakan perokok aktif, dan hidari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif. Menghindari asap rokok ini bisa meminta kepada lingkungan khususnya keluarga, agar selama masa kehamilan bisa mengerti kondisinya. Mengatur waktu istirahat pun harus dilakukan, terlebih jika memiliki kebiasaan tidur larut.
Air ketuban akan terus bertambah ketika usia kehamilan masuk di usia 34 minggu. Tapi, mengingat akan kondisi dari setiap ibu hamil berbeda, maka tidak jarang ketika memasuki usia 34 minggu tersebut ibu mengalami kekurangan atau kekeringan air ketuban.
Untuk itulah, diperlukan USG untuk memastikannya. Normalnya, air ketuban 10 sampai 20 cm, jika di bawah angka 10 cm maka itu termasuk ke dalam kategori kekurangan. Hingga ada yang mencapai angka 5 cm berarti itu merupakan oligohidramnion.
Penanganan akan kekurangan atau kekeringan air ketuban ini berbeda-beda dan akan menyesuaikan dengan usia kehamilannya. Operasi caesar digunakan sebagai tindakan penanganan apabila kekeringan air ketuban disebabkan oleh masa kehamilan yang melewati batas waktunya.
Tubuh bayi dalam kandungan yang semakin membesar menjadi salah satu alasannya. Operasi caesar ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko yang bisa saja mengancam keselamatan ibu atau pun bayinya. Tetapi, dalam melakukan tindakannya ini dokter akan tetap mengikuti kondisi kesehatan dari ibu mengandung tersebut. Perlu diketahui juga bahwa dalam proses persalinan operasi caesar tidak selalu disebabkan oleh keringnya air ketuban.
Operasi caesar dilakukan karena beberapa situasi yang mengharuskan ibu menjalaninya seperti karena bayi berada dalam posisi sungsang, kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan melahirkan normal, adanya masalah dengan plasenta, serta beberapa kondisi darurat lainnya. Untuk itu, pemeriksaan rutin sangat diwajibkan bagi ibu hamil.
Sehingga, dokter bisa mendiagnosa ibu secepatnya dan memberi tahu penangannya sesegera mungkin. Termasuk jika ibu mengalami kekeringan air ketuban tersebut.
Cairan yang melindungi janin dalam rahim adalah amino yang tidak lain air ketuban. Jumlahnya sendiri akan semakin bertambah seiring bertambahnya usia kandungan.
Fungsinya sendiri sangat penting bagi bayi karena akan melindunginya dari berbagai benturan yang bisa saja membuatnya terbentur keras, serta sebagai pemasok oksigen bagi bayi dengan selalu basahnya tali pusat dengan air ketuban ini.
Fungsi lainnya yang juga menjadi penentu akan kesehatan bayi di dalam kandungan yaitu sebagai cadangan makanan bagi bayi. Ketersedian asupan nutrisi bayi ini juga akan berpengaruh selama dalam kandungan pada sistem pencernaannya.
Dengan air ketuban, di dalam kandungan bayi pun akan mendapatkan suhu yang sesuai untuknya. Sebagai inkubator dalam kandungan, air ketuban akan menjaga suhu agar tetap hangat bagi bayi.
Lalu, ketika kondisi ibu hamil ini dinyatakan air ketubannya kering, ini merupakan pengaruh dari beberapa faktor yang dimilikinya. Misalnya saja kehamilannya melebihi batas waktu pada umumnya. Akibatnya, plasenta pun mengalami penurunan fungsinya.
Kelainan pada organ ginjal pun menjadi salah satu di antaranya. Kelainan pada ginjal ini akan menyebabkan urin yang diproduksi hanya sedikit. Tetapi, bisa juga jika ibu memang memiliki riwayat penyakit sebelum masuk masa kehamilannya bahkan ketika sedang dalam masa kehamilannya. Bisa saja karena mengalami pembekuan darah, darah tinggi, ataupun penyakit berbahaya lainnya.
Menghindari kekeringan air ketuban bisa dilakukan oleh ibu hamil dengan memperhatikan konsumsinya selama masa kehamilannya tersebut. Setiap asupan yang masuk harus merupakan makanan yang dapat memenuhi gizi yang seimbang.
Pola hidup sehat juga harus dijalankan dengan menghentikan merokok apabila ibu hamil merupakan perokok aktif, dan hidari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif. Menghindari asap rokok ini bisa meminta kepada lingkungan khususnya keluarga, agar selama masa kehamilan bisa mengerti kondisinya. Mengatur waktu istirahat pun harus dilakukan, terlebih jika memiliki kebiasaan tidur larut.
Air ketuban akan terus bertambah ketika usia kehamilan masuk di usia 34 minggu. Tapi, mengingat akan kondisi dari setiap ibu hamil berbeda, maka tidak jarang ketika memasuki usia 34 minggu tersebut ibu mengalami kekurangan atau kekeringan air ketuban.
Untuk itulah, diperlukan USG untuk memastikannya. Normalnya, air ketuban 10 sampai 20 cm, jika di bawah angka 10 cm maka itu termasuk ke dalam kategori kekurangan. Hingga ada yang mencapai angka 5 cm berarti itu merupakan oligohidramnion.
Penanganan akan kekurangan atau kekeringan air ketuban ini berbeda-beda dan akan menyesuaikan dengan usia kehamilannya. Operasi caesar digunakan sebagai tindakan penanganan apabila kekeringan air ketuban disebabkan oleh masa kehamilan yang melewati batas waktunya.
Tubuh bayi dalam kandungan yang semakin membesar menjadi salah satu alasannya. Operasi caesar ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko yang bisa saja mengancam keselamatan ibu atau pun bayinya. Tetapi, dalam melakukan tindakannya ini dokter akan tetap mengikuti kondisi kesehatan dari ibu mengandung tersebut. Perlu diketahui juga bahwa dalam proses persalinan operasi caesar tidak selalu disebabkan oleh keringnya air ketuban.
Operasi caesar dilakukan karena beberapa situasi yang mengharuskan ibu menjalaninya seperti karena bayi berada dalam posisi sungsang, kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan melahirkan normal, adanya masalah dengan plasenta, serta beberapa kondisi darurat lainnya. Untuk itu, pemeriksaan rutin sangat diwajibkan bagi ibu hamil.
Sehingga, dokter bisa mendiagnosa ibu secepatnya dan memberi tahu penangannya sesegera mungkin. Termasuk jika ibu mengalami kekeringan air ketuban tersebut.
0 komentar:
Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D
Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)
Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!