 |
| Mitos-Mitos Seputar Seks |
Mitos-Mitos Seputar Seks - Seks merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Walaupun merupakan salah satu kebutuhan dasar, namun banyak orang yang merasa tabu untuk berbicara masalah seks. Di sisi lain banyak orang yang haus informasi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan seks. Rasa ingin tahu ini mendorong seseorang untuk mencari informasi dari berbagai sumber. Alih-alih mendapat informasi yang benar, malah tidak jarang justru mendapat informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan bahkan cenderung menyesatkan.
Gawatnya lagi bila informasi yang salah tersebut kemudian diyakini dan dijadikan rujukan, hingga akhirnya mempengaruhi sikap dan perilaku seksual seseorang. Informasi-informasi yang salah mengenai seks inilah yang akhirnya memunculkan mitos-mitos seputar seks, yang kebenarannya sangat diragukan. Mitos adalah informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar, yang telah diyakini, beredar dan populer di masyarakat. Mitos cepat sekali berkembang di masyarakat, walaupun kebenarannya sering tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Salah satu mitos seks yang diyakini dalam masyarakat yaitu menempatkan pria sebagai kaum yang memiliki kelebihan dalam urusan seks dibandingkan wanita, yang akhirnya membentuk asumsi bahwa wanita hanyalah obyek seksual saja, yang fungsinya hanya memuaskan kaum pria.
Pendapat yang salah ini membuat banyak wanita berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara agar selalu dapat melayani dan lebih memuaskan pria/suaminya. Mitos ini juga berdampak pada pria, karena dianggap lebih ahli dari wanita maka secara tidak langsung pria merasa dituntut untuk selalu lebih ahli dalam urusan seks, akibatnya bila hubungan/aktivitas seksualnya tidak seperti yang diharapkan, maka pria tersebut akan berupaya mati-matian untuk memperbaikinya, bahkan sering kali dengan menggunakan cara-cara yang irasional dan dapat membahayakan dirinya, seperti mengkonsumsi obat-obatan untuk memperbesar penis atau untuk menambah keperkasaan.
Masyarakat juga sering beranggapan bahwa seksualitas pria dan wanita berbeda, padahal anggapan seperti itu tidaklah benar. Sebenarnya dorongan seks wanita sama dengan dorongan seks pria. Hal tersebut dipengaruhi oleh hormon seks, faktor psikis, rangsangan seksual yang diterima, keadaan kesehatan tubuh, dan pengalaman seksualnya. Wanita dan pria mengalami reaksi seksual yang menimbulkan perubahan baik secara fisik maupun psikis, yang mencapai puncaknya dalam bentuk orgasme. Reaksi seksual secara fisik tidak hanya terjadi pada kelamin, melainkan juga pada bagian tubuh yang lain. Secara psikis, baik wanita atau pria mengalami sensasi erotik yang sama selama terjadi reaksi seksual.
Perlu diketahui pula bahwa baik pria maupun wanita dapat mengalami berbagai gangguan fungsi seksual oleh sebab-sebab tertentu. Melihat fakta tersebut maka jelaslah bahwa baik pria maupun wanita mempunyai peranan yang sama dalam kehidupan seksual. Perbedaan yang nyata antara pria dan wanita adalah perbedaan bentuk anatomi kelamin. Perbedaan bentuk anatomi tersebut yang antara lain dapat menjadi penyebab mengapa pria hampir selalu dapat mencapai orgasme setiap kali melakukan hubungan seksual, sementara beberapa wanita mengatakan sulit mencapai orgasme. Dahulu diyakini bahwa terjadinya ejakulasi merupakan perbedaan antara seksualitas wanita dan pria, tetapi ternyata wanita juga mengalami ejakulasi yang dikenal dengan female ejaculation. Jadi jelas bahwa wanita juga mengalami orgasme, walau tidak mengeluarkan sperma seperti pada kaum pria.
Pada tulisan berikutnya akan dibahas lebih lengkap mengenai mitos-mitos apa saja yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat serta dijelaskan pula fakta yang sebenarnya mengenai mitos tersebut.
Gawatnya lagi bila informasi yang salah tersebut kemudian diyakini dan dijadikan rujukan, hingga akhirnya mempengaruhi sikap dan perilaku seksual seseorang. Informasi-informasi yang salah mengenai seks inilah yang akhirnya memunculkan mitos-mitos seputar seks, yang kebenarannya sangat diragukan. Mitos adalah informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar, yang telah diyakini, beredar dan populer di masyarakat. Mitos cepat sekali berkembang di masyarakat, walaupun kebenarannya sering tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Salah satu mitos seks yang diyakini dalam masyarakat yaitu menempatkan pria sebagai kaum yang memiliki kelebihan dalam urusan seks dibandingkan wanita, yang akhirnya membentuk asumsi bahwa wanita hanyalah obyek seksual saja, yang fungsinya hanya memuaskan kaum pria.
Pendapat yang salah ini membuat banyak wanita berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara agar selalu dapat melayani dan lebih memuaskan pria/suaminya. Mitos ini juga berdampak pada pria, karena dianggap lebih ahli dari wanita maka secara tidak langsung pria merasa dituntut untuk selalu lebih ahli dalam urusan seks, akibatnya bila hubungan/aktivitas seksualnya tidak seperti yang diharapkan, maka pria tersebut akan berupaya mati-matian untuk memperbaikinya, bahkan sering kali dengan menggunakan cara-cara yang irasional dan dapat membahayakan dirinya, seperti mengkonsumsi obat-obatan untuk memperbesar penis atau untuk menambah keperkasaan.
Masyarakat juga sering beranggapan bahwa seksualitas pria dan wanita berbeda, padahal anggapan seperti itu tidaklah benar. Sebenarnya dorongan seks wanita sama dengan dorongan seks pria. Hal tersebut dipengaruhi oleh hormon seks, faktor psikis, rangsangan seksual yang diterima, keadaan kesehatan tubuh, dan pengalaman seksualnya. Wanita dan pria mengalami reaksi seksual yang menimbulkan perubahan baik secara fisik maupun psikis, yang mencapai puncaknya dalam bentuk orgasme. Reaksi seksual secara fisik tidak hanya terjadi pada kelamin, melainkan juga pada bagian tubuh yang lain. Secara psikis, baik wanita atau pria mengalami sensasi erotik yang sama selama terjadi reaksi seksual.
Perlu diketahui pula bahwa baik pria maupun wanita dapat mengalami berbagai gangguan fungsi seksual oleh sebab-sebab tertentu. Melihat fakta tersebut maka jelaslah bahwa baik pria maupun wanita mempunyai peranan yang sama dalam kehidupan seksual. Perbedaan yang nyata antara pria dan wanita adalah perbedaan bentuk anatomi kelamin. Perbedaan bentuk anatomi tersebut yang antara lain dapat menjadi penyebab mengapa pria hampir selalu dapat mencapai orgasme setiap kali melakukan hubungan seksual, sementara beberapa wanita mengatakan sulit mencapai orgasme. Dahulu diyakini bahwa terjadinya ejakulasi merupakan perbedaan antara seksualitas wanita dan pria, tetapi ternyata wanita juga mengalami ejakulasi yang dikenal dengan female ejaculation. Jadi jelas bahwa wanita juga mengalami orgasme, walau tidak mengeluarkan sperma seperti pada kaum pria.
Pada tulisan berikutnya akan dibahas lebih lengkap mengenai mitos-mitos apa saja yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat serta dijelaskan pula fakta yang sebenarnya mengenai mitos tersebut.
0 komentar:
Monggo komentar kritik, saran di kolom dibawah ini atau hanya sekedar titip salam ke pacar juga boleh ... :D
Terus jadikan blog footherbal menjadi blog terbaik buat mencari ilmu kesehatan, kehamilan, gaya hidup, kecantikan dan lain sebagainya ... :)
Jangan menaruh link aktif/pasif di kolom komentar ya bosss ... !!!